Keutamaan Bulan Sya’ban

الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على نبينامحمد، وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد:

ِAlhamdulillah kita sekarang berada pada bulan Sya’ban 1441 H, kami share kepada kita semua sebuah eBook yang membahas keutamaan bulan Sya’ban dan berbagai hal yang terkait bulan tersebut, bahasan dalam ebook ini meliputi :

A. DEFINISI BULAN SYA’BAN
B. KEUTAMAAN BULAN SYA’BAN
1. Rasulullah Sering Berpuasa di Bulan Sya’ban
2. Bulan Sya’ban adalah Bulan Diangkatnya Amal-amal Manusia kepada Allah Ta’ala
3. Memperbanyak puasa di bulan Sya’ban sangat membantu badan dan hati untuk lebih siap menyambut bulan Ramadhan dalam menjalani ketaatan kepada Allah
C. MALAM NISHFU SYA’BAN
D. HADITS-HADITS PALSU TENTANG AMALAN NISHFU SYA’BAN
E. AMALAN-AMALAN SUNNAH DI BULAN SYA’BAN
F. KEYAKINAN-KEYAKINAN SESAT DAN AMALAN-AMALAN BID’AH SEPUTAR BULAN SYA’BAN

Download:
 Download PDF mirror Download PDF

Khutbah: Keajaiban dan Keutamaan Surat Al-Ashr

Nama eBook: Khutbah Jum’at: Keajaiban dan Keutamaan Surat Al-Ashr
Penyusun: Abu Muhammad Hammam al-Atsary

Kita memuji Allah ‘Azza wa Jalla serta bersyukur kepada-Nya, kemudian shalawat dan salam bagi Nabi kita tercinta Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, keluarga, sahabat, dan siapa saja yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari berbangkit.

Pada kehidupan dunia yang fana ini, tidak ada seorangpun yang menginginkan dirinya merugi, Akan tetapi, kebanyakan manusia lalai dari hal-hal yang dapat mengantarkannya menuju keberuntungan dan menjauhkannya dari kerugian, serta memberikan kebahagiaan yang hakiki dan menghilangkan kesedihan dalam mengarungi kehidupan yang penuh ujian dan cobaan.

Alloh telah menggambarkan kerugian yang akan dialami bani Adam kecuali bagi mereka yang bersungguh-sungguh menggapai, mengamalkan, dan mempertahankan hal-hal tersebut agar terus menyelimuti serta menyifati dirinya sampai ajal menjemputnya. Sebagaimana dalam firman-Nya:

وَالْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ. ِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ.

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS. al-Ashr [103]: 1-3)

Demikianlah Allah ‘Azza wa Jalla telah menyatakan manusia semuanya adalah merugi kecuali orang-orang yang memenuhi kriteria sebagimana disebutkan pada ayat ke-tiga, bagaimanakah penjabaran kriteria tersebut, silahkan disimak khutbah ini…

Download:
Download PDF mirror Download PDF

Bagaimana Anda Bersedekah?

Nama eBook: Bagaimana Anda Bersedekah?
Penyusun: Ustadz Abu Abdillah al-Atsari حفظه الله

Pengantar:

Alhamdulillah, kita memuji dan bersyukur kepada Allah Rabb sekalian alam. Sholawat dan salam bagi nabi utusan-Nya Muhammad, keluarganya, para sahabatnya, dan yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kemudian.

Imam al-Ashfahani rahimahullah mengatakan: Sedekah adalah apa yang dikeluarkan seseorang dari hartanya untuk mendekatkan diri kepada Alloh ‘Azza wa Jalla. Contohnya zakat. Akan tetapi, kata sedekah lebih sering digunakan untuk sedekah yang sunnah, sedangkan zakat untuk sedekah yang wajib.”

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata: “Dinamakannya sedekah, karena dengan sedekah menunjukkan kejujuran orang yang memberinya. Harta itu disenangi oleh jiwa, apabila engkau menyedekahkan apa yang engkau senangi, maka hal itu sebagai dalil bahwa engkau jujur dan tulus dalam melakukannya.”

Sedekah mempunyai keutamaan yang banyak seperti: melaksanakan perintah Allah,  ganjarannya berlipat ganda, penghapus dosa dan kesalahan, kebaikan baru sempurna dengan sedekah dan keutamaan lainnya. Agar keutamaan itu tercapai (berbarokah) maka kita harus memperhatikan adab dalam bersedekah diantanya adalah:

  1. Luruskan Niat
  2. Dari Harta yang Halal
  3. Sedekah Dengan Harta yang Paling Dicintai
  4. Mendahulukan Kerabat Terdekat
  5. Jangan Sembarangan Memberi Orang Sedekah
  6. Menyembunyikan Sedekah
  7. Lembut Kepada Fakir-Miskin dan Jangan Diungkit-Ungkit
  8. Jangan Rakus Dengan Harta dan Dunia yang Fana.

Silahkan baca bahasannya dalam isi eBook kali ini, dan semoga kita dapat melaksanakannya dalam kehidupan kita sehari-hari….

Download:
Download CHMatau Download ZIPatauDownload PDF atau Download Word

Kitab Ilmu

Nama Ebook: Kitab Ilmu
Penulis : Syaikh Muhammad bin Ibrahim at-Tuwayjiry

الحمد لله رب العالمين. وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله :وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين، أَمَّا بَعْدُ:

Allah Subhana wa Ta’ala berfirman:

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Mujadilah/58:11)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

فَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِي عَلَى أَدْنَاكُمْ

“Keutamaan orang yang berilmu atas orang yang ahli ibadah adalah seperti keutamaanku atas yang terendah darimu” (Shahih. HR. at-Tirmidzi no. 2685)

Banyak sekali keutamaan Ilmu, yakni ilmu tentang Agama Allah Subhana wa Ta’ala, tanpa ilmu tentunya kita akan tersesat. Pentingnya bahasan ini sehingga para ulama mempunyai bahasan tentang Kitab Ilmu, adapun dalam eBook ini yang dibahas antara lain:

  • Keutamaan Berilmu,
  • Keutamaan menuntut ilmu dan menuntutnya sebelum mengajarkan dan beramal dengannya,
  • Keutaman Orang yang Menyeru kepada Petunjuk,
  • Kewajiban Menyampaikan Ilmu,
  • Hukuman bagi yang Menyembunyikan Ilmu,
  • Hukuman orang yang menuntut ilmu bukan karena Allah ‘Azza wa Jalla,
  • Hukuman Berdusta terhadap Allah ‘Azza wa Jalla dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam,
  • Keutamaan Orang yang Berilmu dan Mengajarkannya,
  • Cara Diangkat dan Diambilnya Ilmu,
  • Keutamaan Paham di dalam Agama,
  • Keutamaan Majelis Dzikir,
  • Adab Menuntut Ilmu.

Download:
Download CHM atau Download ZIPatau Download PDF atau Download Word

20 Sebab Kenapa Harus Memaafkan

Nama eBook: 20 Sebab Kenapa Harus Memaafkan
Penulis: Ustadz DR. Firanda Andirja, Lc.,MA حفظه الله

Pengantar:

:الحمد الله وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، أما بعد

Sifat memaafkan bukanlah sifat yang patut disepelekan, melainkan sifat memaafkan adalah sifat yang agung dan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala sebutkan bahwa perangai ini merupakan salah satu dari ciri-ciri penghuni surga. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabadikan hal ini dalam frman-Nya,

الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاء وَالضَّرَّاء وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

“(yaitu) Orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Ali-’Imran : 134)

Di dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa Ta’ala berfrman,

وَأَن تَعْفُواْ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى

“Dan memaafkan itu lebih dekat kepada takwa.” (QS. Al Baqarah : 237)

وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

“Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. An-Nur : 22)

Baca pos ini lebih lanjut

Peminjam Dinar yang JUJUR

Al-lmam Bukhori rahimahullah dalam kitab Shohih-nya telah mengkisahkan dengan sanadnya dari sahabat Abu Huroiroh radhiyallahu ‘anhu ia berkata bahwasanya Rosululloh shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda:

Sesungguhnya ada seorang laki-laki dari bani Isro’il meminjam kepada temannya uang seribu dinar. Maka pemilik uang (yang dimintai pinjarman) mengatakan: “Datangkan kepadaku para saksi yang akan kujadikan sebagai saksi!” Peminjam menjawab: “Cukuplah Alloh sebagai saksinya. “Pemilik uang berkata: “Datangkan kepadaku orang yang menanggungnya!” Peminjam menjawab: “Cukuplah Alloh sebagai penanggungnya.” Pemilik uang berkata: “Engkau benar.” Lalu pemilik uang memberikan (pijaman itu) kepadanya dengan tempo tertentu, lalu si peminjam beranjak ke laut untuk menyelesaikan urusannya.

Tatkala sudah jatuh tempo untuk membayarnya, si peminjam mencari-cari kapal yang datang (untuk pulang ke negerinya, red.) agar ia bisa membayar hutangnya tersebut. Akan tetapi, ia tidak mendapatkannya. Kemudian ia mengambil sepotong kayu, melubanginya, serta memasukkan uang seribu dinar ke dalamnya beserta secarik kertas (yang ia tulis) untuk saudaranya (pemberi pinjaman), lantas ia menutup kembali lubang tersebut dan pergi ke tepi laut seraya mengatakan:”Ya Alloh, sesungguhnya Engkau tahu bahwa dulu aku telah meminjam uang seribu dinar kepada si fulan, kemudian ia memintaku mendatangkan seorang penanggung lalu aku katakan cukuplah Alloh sebagai penanggungnya maka ia pun ridho dengan-Mu, dan juga ia meminta untuk didatangkan seorang saksi maka aku katakan pula cukuplah Alloh sebagai saksinya maka ia pun ridho dengan-Mu, dan sungguh aku telah berusaha mencari kapal agar aku dapat mengirimkan sesuatu yang menjadi haknya tersebut. Akan tetapi, aku tidak mendapatinya, maka aku titipkan uang barang ini kepada-Mu.” Kemudian ia melemparkan kayu tersebut ke lautan, kayu tersebut pun lenyap dari pandangannya. Kemudian ia beranjak dari tempat itu dan ia masih terus mencari-cari kapal yang datang ke negerinya.

Maka keluarlah laki-laki yang dulu meminjamkan uangnya, ia menunggu kalau-kalau ada kapal yang datang dan membawa hartanya tersebut. Tiba-tiba ia melihat sepotong kayu, kemudian ia mengambil dan membawanya pulang sebagai kayu bakar. Tatkala membelahnya, ternyata ia menemukan uang seribu dinar dan sepucuk surat (untuknya).

Setelah itu, datanglah orang yang dulu pernah meminjam uang kepadanya, dengan membawa uang seribu dinar untuk dibayarkan kepadanya. Si peminjam berkata: “Demi Alloh, aku selalu berusaha mencari kapal agar aku bisa menemuimu dan melunasi hutangku, namun aku tidak pernah menjumpainya kecuali waktu ini.” Pemberi pinjaman menjawab: “Bukankah engkau dulu pernah mengirimkan sesuatu kepadaku?” Peminjam menjawab: “Aku telah kabarkan kepadamu bahwa aku tidak pernah mendapatkan satu kapal pun sebelum ini.” Pemberi pinjaman menjawab: “Sesungguhnya Alloh telah menyam-paikan apa yang telah engkau kirimkan kepadaku lewat kayu tersebut.” Kemudian si peminjam pergi dan membawa kem-bali uang seribu dinar dengan hati yang lega. (HR. Bukhori dalam Kitab al-Kafalah bab “al-Kafalah fil Qord wad Duyun bil Abdan wa Ghoirihi”: 2290)

Baca faedah yang dapat diambil dari kisah ini dengan mendownload eBooknya, semoga bermanfaat…

Download:
Download CHM atau Download ZIP atau Download PDF atau Download Word

Fadhilah Puasa

  • Fadhilah Bulan Ramadhan

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِذَا دَخَلَ شَهْرُ رَمَضَانَ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ، وَسُلْسِلَتْ الشَّيَاطِينُ. وفي لفظ: فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bila Bulan Ramadhan tiba pintu langit dibuka, pintu neraka Jahannam dikunci dan syetan-syetan dibelenggu”. Dalam riwayat yang lain: “Pintu surga dibuka”. (HR. Bukhari no. 1899, 1898 dan Muslim no. 1079)

  • Fadhilah Puasa

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ، فَإِنَّهُ لِي، وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ، فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ؛ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ؛ فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ. وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ، لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا: إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ بِفِطْرِهِ، وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Setiap amalan anak Adam adalah untuknya kecuali puasa karena sesungguhnya ia untuk-Ku, dan Aku yang membalasnya”, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Puasa adalah membentengi diri, maka bila salah seorang kamu di hari ia berpuasa janganlah berkata kotor dan banyak bicara, dan jika seseorang memakinya atau mengajaknya bertengkar hendaklah ia mengatakan “Sesungguhnya aku sedang berpuasa”, demi yang jiwa Muhammad di tangan-Nya sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah dari baunya kasturi, bagi orang berpuasa ada dua kegembiraan yang dirasakan; di saat dia berbuka ia gembira dengan makanan berbukanya, dan di saat ia bertemu Rabbnya ia gembira dengan pahala puasanya”. (HR. Bukhari no. 1904, dan  Muslim no. 1151)

  • Fadhilah Orang yang Berpuasa

عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: فِي الْـجَنَّةِ ثَـمَانِيَةُ أَبْوَابٍ، فِيهَا بَابٌ يُسَمَّى الرَّيَّانَ لَا يَدْخُلُهُ إِلَّا الصَّائِمُونَ

Baca pos ini lebih lanjut

Fadhilah Dzikir dan Doa

Nama Ebook: Fadhilah Dzikir dan Doa
Penulis : Syaikh Muhammad bin Ibrahim at-Tuwayjiry

الحمد لله رب العالمين. وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين، أَمَّا بَعْدُ:

Fadhilah Dzikir:

الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’ad/13:28)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ : قَالَ اللَّه -عَزَّ وَجَلَ-: أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي ، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً

Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Allah Ta’ala berfirman: “Aku memberi hamba-Ku balasan sesuai dengan dugaannya terhadap-Ku dan Aku selalu bersamanya ketika  dia berdzikir kepada-Ku. Apabila ia berdzikir kepada-Ku di sebuah kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik dari mereka. Siapa yang mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, Aku akan menghampirinya sehasta, dan siapa yang mendekatkan diri kepada-Ku sehasta, Aku akan menghampirinya sedepa, dan siapa yang mendatangi-Ku dengan berjalan kaki, Aku akan mendatanginya dengan  berlari.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Fadhilah Doa: Baca pos ini lebih lanjut

eBook Siap Menikah

Nama eBook: Siap Dipinang
Penulis: Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal حفظه الله

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya, amma ba’du:

Berikut sebuah buku  berisi bahasan mengenai hal-hal yang mesti disiapkan sebelum menikah. Bahasannya mencakup keutamaan menikah, hukum menikah, keutamaan nikah muda, hingga kiat-kiat untuk menikah, berikut ini daftar isinya:

Mukadimah
Kita Diciptakan Berpasang-Pasangan
Menikah Punya Keutamaan
1. Menikah akan membuat seseorang lebih merasakan ketenangan
2. Menikah akan membuka pintu rezeki
3. Orang yang menikah berarti menjalankan sunnah para Rasul
4. Menikah lebih akan menjaga kemaluan dan menundukkan pandangan
5. Menyempurnakan separuh agama
Hukum Menikah
Enggan Menikah Karena Ingin Sibuk Ibadah
Nikah Muda itu Lebih Asyik
Hati semakin tenang dan sejuk dengan adanya istri dan anak
Bersegera nikah akan mudah memperbanyak umat ini
Rintangan nikah muda
Nikah Tak Mesti Menunggu Sarjana
Belum Juga Naik Pelaminan
Ingin nikah namun belum mampu
Yang ini mampu, namun…
Kiat-Kiat untuk Menikah
1. Yang penting punya ma’isyah, tidak mesti mapan (sudah bisa bertanggung jawab)
2. Cari ikhwan dan akhwat sesuai kriteria
3. Minta restu orang tua, pertimbangkan pendapat mereka, juga pendapat keluarga
4. Kenali (ta’aruf dengan) akhwat, lewat orang ketiga atau lewat pihak keluarga lebih aman dari godaan
5. Ta’aruf makin cepat dengan akhwat lebih baik, tanda serius
6. Teruskan dengan khitbah atau lamaran
7. Berusaha terus memperbaiki diri
8. Berusaha melobi untuk prosesi nikah berusaha tidak bertentangan dengan syariat
9. Berusaha nikah dengan sederhana, bukah WAH
10. Banyak memohon pada Allah agar dimudahkan segera mendapatkan jodoh yang terbaik
Memilih Kerja ataukah Menikah?
Mulai Persiapan Sederhana
Faedah Hadits
Berusaha Tidak Berutang untuk Menikah

Download:
 Download PDF mirrorDownload PDF

Wudhu’: Defenisi, Dalil dan Keutamaannya

Nama Ebook: Wudhu’: Defenisi, Dalil dan Keutamaannya
Penulis : Syaikh Fahd bin Abdurrahman asy-Syuwayyib

الحمد لله رب العالمين. وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين، أَمَّا بَعْدُ:

Allah Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاةِ فاغْسِلُواْ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُواْ بِرُؤُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَينِ

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki (QS. al-Maidah/5:6)

Wudhu’ secara bahasa, bila dibaca dengan dlammah wudhuu’u  (الوُضُوء) artinya adalah pekerjaan wudhu’, atau mengambil air wudhu. Bila dengan fath-hah wadhuu’u (الوَضُوء) artinya adalah air wudhu’, dan juga wudhu’ itu adalah mashdar dan terkadang yang dimaksudkan dari keduanya ialah air wudhu’. Dikatakan  “tawadla’tu lishaalati”  (تَوَضَّأْتُ لِلصَّلَاةِ)  artinya “aku berwudhu untuk shalat”.

Secara syari’at arti wudhu’ ialah menggunakan air yang suci untuk mencuci anggota-anggota tertentu yang sudah diterangkan dan disyariatkan Allah Subhanallahu wa Ta’ala.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إذَا تَوَضَّأَ العَبْدُ الـمُسْلِمُ أَو الـمُؤمِنُ فَغَسَلَ وَجْهَهُ خَرَجَ مِنْ وَجْهِهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ نَظَرَ إِلَيْهَا بِعَيْنِهِ مَعَ الـمَاءِ أَو مَعَ آخِرِ قَطْرِ الـمَاءِ فإذا غَسَلَ يَدَيْهِ خَرَجَ مِن يَدَيْهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ كَانَ بَطَشَتْهَا يَدَاهُ مَعَ الـمَاءِ أو مَعَ آخِرِ قَطْرِ الـمَاءِ فإذا غَسَلَ رِجْلَيْهِ خَرَجَتْ كُلُّ خَطِيئَةٍ مَشَتْهَا رِجْلَاهُ مَعَ الـمَاءِ أو مَعَ آخِرِ قَطْرِ الـمَاءِ حَتَّى يَخْرُجَ نَقِيَّا مِنَ الذُّنُوبِ

Apabila seorang hamba muslim, atau hamba mukmin berwudhu maka (ketika) ia membasuh mukanya, keluarlah setiap dosa pandangan yang dilakukan matanya dari wajahnya bersama air atau bersama tetes air yang terakhir; Maka ketika ia mencuci kedua tangannya keluarlah setiap dosa yang telah dianiaya tangannya dari keduanya bersama air atau tetes air yang terakhir; Maka ketika ia mencuci kedua kakinya, keluarlah setiap dosa yang dilangkahkan kakinya bersama air atau tetes air terakhir sehingga ia keluar dalam keadaan bersih dari dosa.

Silahkan membaca eBook ini dengan mendownloadnya, semoga bermanfaat dan dapat memotivasi kita semakin dekat kepada Allah Ta’ala, amin…

Download:
Download CHM atau Download ZIPatau Download PDF atau Download Word