Menggali Tafsir dan Faedah Ayat Puasa

Nama eBook: Menggali Tafsir dan Faedah Ayat Puasa
Penyusun: Ustadz Aris Munandar

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS. al-Baqarah/2:183)

Sebagaimana kita ketahui bersama, di antara perintah Allah adalah berpuasa di bulan Ramadhan yang dengan izin Allah kita tengah jalani. Tentu kita berharap kepada Allah agar kita termasuk orang-orang yang menjalani dan memanfaatkan bulan tersebut dengan baik, sehingga Ramadhan tahun ini bukan hanya sekedar nama bulan, namun benar-benar menjadi “Ramadhan” bagi kita semua.

Ramadhan dalam bahasa Arab artinya adalah panas terik yang membakar. Ramadhan dinamakan demikian karena bulan Ramadhan itu membakar dosa orang-orang yang bisa memanfaatkan bulan tersebut dengan sebaik-baiknya.

Dimungkinkan maksud Nabi dengan Ramadhan membakar dosa adalah puasa Ramadhan itu membakar agar nama Ramadhan itu selaras dengan artinya.

Jadi yang terpenting bukanlah sebatas berjumpa dengan Ramadhan saja, namun yang tak kalah penting adalah bagaimanakah agar Allah dapat berkahi kita pada bulan Ramadhan tersebut, sehingga kita menjadi orang-orang yang terbakar dosa-dosa dan terhapus berbagai macam kesalahannya di bulan tersebut, dengan melakukan berbagai macam amal istimewa yang dituntunkan oleh Allah.

Mari kita renungkan firman Allah berkaitan dengan kewajiban puasa Ramadhan, satu ayat yang sangat terkenal. Boleh jadi kita semua hafal ayat tersebut dengan baik. Itulah firman Allah di Surat Al-Baqarah ayat yang ke 183, mari kita simak…

Download:
Download PDFmirrorDownload PDF

Taat Lalu Lintas

Nama eBook: Taat Lalu Lintas
Penulis: Ustadz Aunur Rofiq al-Ghufron حفظه الله

Allah ta’ala berfirman:

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحاً إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ. وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِن صَوْتِكَ إِنَّ أَنكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. (QS. Luqman [ 31]: 18-19)

Umumnya orang yang bepergian menghadapi banyak masalah, kadang dia harus terjebak dalam kemacetan, kekurangan bekal, atau menghadapi masalah yang tidak terduga sebelumnya. Kadang dia harus menempuh jalan yang belum dikenal, sempit, rusak, lurus dan berbelok, turun dan naik. Ini semua butuh peraturan yang harus ditaati oleh semua pengguna jalan. Pada umumnya kecelakaan disebabkan ulah pemakai jalan yang tidak mentaati peraturan lalu lintas.

Musibah di perjalanan resikonya lebih berat dibandingkan jika terjadi di rumah, bukan hanya korban yang merasakan sakit, akan tetapi keluarga korban juga direpotkan, harus berurusan dengan orang lain, polisi atau keluarga korban.

Lalu bagaimana menurut pandangan Islam lalu lintas yang benar agar kita selamat dan jika terjadi musibah pun bukan karena kesalahan kita? Ikutilah pembahasan di bawah ini….

Kemudian penulis –semoga Allah menjaganya- menyampaikan berbagai topik yakni:

  1. Makna Ayat Secara Umum
  2. Kandungan Ayat
  3. Adab Pejalan Kaki
  4. Adab Musafir
  5. Patuhi Peraturan Lalu Lintas
  6. Bila Berhadapan dengan Polisi
  7. Iringi Dengan Do’a
  8. Bila Terjadi Kecelakaan
  9. Waspadalah Wahai Pak Sopir!

Download:

Download CHMatauDownload ZIPatau Download PDF atau Download Word

Khutbah: Keajaiban dan Keutamaan Surat Al-Ashr

Nama eBook: Khutbah Jum’at: Keajaiban dan Keutamaan Surat Al-Ashr
Penyusun: Abu Muhammad Hammam al-Atsary

Kita memuji Allah ‘Azza wa Jalla serta bersyukur kepada-Nya, kemudian shalawat dan salam bagi Nabi kita tercinta Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, keluarga, sahabat, dan siapa saja yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari berbangkit.

Pada kehidupan dunia yang fana ini, tidak ada seorangpun yang menginginkan dirinya merugi, Akan tetapi, kebanyakan manusia lalai dari hal-hal yang dapat mengantarkannya menuju keberuntungan dan menjauhkannya dari kerugian, serta memberikan kebahagiaan yang hakiki dan menghilangkan kesedihan dalam mengarungi kehidupan yang penuh ujian dan cobaan.

Alloh telah menggambarkan kerugian yang akan dialami bani Adam kecuali bagi mereka yang bersungguh-sungguh menggapai, mengamalkan, dan mempertahankan hal-hal tersebut agar terus menyelimuti serta menyifati dirinya sampai ajal menjemputnya. Sebagaimana dalam firman-Nya:

وَالْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ. ِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ.

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS. al-Ashr [103]: 1-3)

Demikianlah Allah ‘Azza wa Jalla telah menyatakan manusia semuanya adalah merugi kecuali orang-orang yang memenuhi kriteria sebagimana disebutkan pada ayat ke-tiga, bagaimanakah penjabaran kriteria tersebut, silahkan disimak khutbah ini…

Download:
Download PDF mirror Download PDF

Menuju Hidup Bahagia Dunia dan Akhirat

Nama eBook: Menuju Hidup Bahagia Dunia dan Akhirat
Penulis: Ustadz Aunur Rofiq al-Ghufron حفظه الله

Allah ta’ala berfirman:

مَنْ عَمِلَ صَالِحاً مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ

Barangsiapa yang mengerjakan amal sholih, baik laki-laki maupun perempuan, dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. an-Nahl [16]: 97)

Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah rahimahulloh berkata: “Ini adalah berita dari Yang Maha Benar, Dia memberitahu hamba-Nya yang memiliki ‘ainul yaqin bahkan haqqul yaqin, bahwa sesungguhnya orang yang beramal sholih akan dihidupkan oleh Alloh dengan kehidupan yang baik menurut kadar amal dan imannya. Tetapi, orang bodoh salah mengartikannya;     mereka mengira bahwa orang yang mendapatkan keikmatan ialah yang memperoleh berbagai macam makanan, pakaian, punya istri, atau memiliki kekuasaan dan harta. Tidaklah diragukan bahwa kenikmatan ini juga dimiliki oleh binatang. Maka orang yang hanya mengandalkan kenikmatan dunia itu seperti binatang, besok pada hari kiamat tergolong orang yang dipanggil dari jauh….”

Ibnu Utsaimin rahimahulloh berkata: “Jika anda ditanya: Bagaimana hidup yang baik? Hidup yang baik ialah lapang dada dan jiwa yang tenang, sekalipun mereka ditimpa musibah.

Pada ayat di atas terdapat kalimat حَيَاةً طَيِّبَةً (kehidupan yang baik). Agar tidak keliru menafsirkan makna ayat di atas, kita merujuk kepada pemahaman sahabat rodhiyallohu ‘anhum dan ulama yang di atas manhaj mereka, karena para sahabat rodhiyallohu ‘anhum hidup bersama Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam dan ketika wahyu diturunkan. Adapun makna kalimat ini:

  1. Al-Qona’ah (ridho menerima pemberian Alloh ‘Azza wa Jalla, tidak tamak dan tidak dengki melihat yang lain dilebihkan hartanya). Ini pendapat Ali rodhiyallohu ‘anhu.
  2. Memperoleh rezeki yang halal. Ini pendapat Ibnu Abbas rodhiyallohu ‘anhuma dan adh-Dhohak rahimahulloh.
  3. Orang yang taat kepada Alloh ‘Azza wa Jalla. Ini pendapat Ikrimah rahimahulloh.
  4. Ridho dengan takdir Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Ini pendapat Mawardi. (Zadul Masir 4/488)
  5. Zuhud urusan duniawi dan memusatkan tafakkurnya kepada perkara yang haq. Ini pendapat Sahl bin Abdulloh at-Tusturi. (Tafsir Fathul Qodir 3/297)

Ini sekelumit uraian dalam eBook ini, penulis -semoga Allah menjaganya- memberikan uraian yang panjang lagi luas dalam eBook ini, silahkan disimak untuk mengambil faedah yang banyak….

Download:

Download CHMatauDownload ZIPatau Download PDF mirrorDownload PDFatau Download Word

Mereka yang Merugi

Nama Ebook: Mereka yang Merugi: Tadabbur Tiga Ayat Surat al-‘Ashr
Penulis : Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal

Allah عزّوجلّ berfirman:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

١. وَالْعَصْرِ

٢. إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ

٣. إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

  1. Demi masa,
  2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,
  3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. (QS.Al-Ashr [103]:1-3)

Walau surat ini hanya tiga Ayat, Penulis -Semoga Allah menjaganya- menguraikannya dengan cukup luas walau ulasannya singkat dan mudah dipahami, berikut kandungan eBooknya:

Mukadimah
Sudah Cukup dengan Surah Al-‘Ashr
Allah Bersumpah dengan Al-‘Ashr
Manusia yang Selamat
Tingkatan manusia sampai tingkatan “perfect”
1. Mereka yang memiliki iman
2. Mereka yang beramal saleh
3. Mereka yang saling menasihati dalam kebenaran
4. Mereka yang saling menasihati dalam kesabaran
Sukses pada diri dan orang lain
Dua Catatan Faedah
Faedah keutamaan shalat ‘Ashar
Faedah manajemen waktu

Baca pos ini lebih lanjut

Menangis dan Tertawa Menurut Sunnah

Nama eBook: Menangis dan Tertawa Menurut Sunnah
Penulis: Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron حفظه الله

الحمد لله رب العالمين، والعاقبة للمتقين، والصلاة والسلام على إمام المرسلين، نبينامحمد، وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد:

Telah berlalu sebelumnya bahasan tentang tangisan: yang disyariatkan dan yang dilarang ketika penulis menafsirkan ayat:

أَفَمِنْ هَذَا الْحَدِيثِ تَعْجَبُونَ. وَتَضْحَكُونَ وَلَا تَبْكُونَ. وَأَنتُمْ سَامِدُونَ. فَاسْجُدُوا لِلَّهِ وَاعْبُدُوا

“Maka apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini? Dan kamu menertawakan dan tidak menangis. Sedangkan kamu melalaikannya? Maka bersujud-lah kepada Alloh dan sembahlah (Dia).” (QS. an-Najm [53]: 59-62)

Maka dikesempatan ini kami kompilasikan pula dengan topik kedua yakni Tertawa Sesuai Sunnah, sebagimana tangisan maka tertawa ada yang dibolehkan dan ada pula yang dilarang.

Rosululloh shollallohu ‘alahi wa sallam bersabda:

لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلبَكَيْتُمْ كَثِيرًا

“Seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” (Shohih Bukhori 8/217)

Tentang tertawa dalam eBook ini dijelaskan banyak hal tentang bahaya sering tertawa, waspada terhadap tawa, penyanyi adalah penertawa al-Qur’an, kapan penertawa akan ditertawakan, tertawa yang boleh dan do’a menghapus kesalahan akibat tertawa, selamat menyimak…

Download:
Download CHMatau Download ZIPatau Download PDF atau Download Word

Menangis Sesuai Sunnah

Nama eBook: Menangis Sesuai Sunnah
Penulis: Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron حفظه الله

الحمد لله رب العالمين، والعاقبة للمتقين، والصلاة والسلام على إمام المرسلين، نبينامحمد، وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد

Isak tangis orang dewasa tidaklah sama dengan tangisan anak kecil. Menangis bukanlah aib, bukan pula pintu kesengsaraan. Terkadang tangisan dapat menghidupkan hati, menghapus kesalahan dan mendatangkan ampunan ar-Rohman.

Menangis pada umumnya karena sedih, sakit atau tertimpa musibah. Akan tetapi terkadang karena rasa gembira dan haru, semuanya itu hukumnya boleh asal tidak seperti tangisan jahiliyah.

Menangis terkadang mendapat pahala bila dikarenakan takut siksaan Alloh, seperti orang yang berbuat maksiat lalu dia sadar dan istighfar, atau menangis karena mengingat kebesaran kekuasaan-Nya atau berharap rohmat dan surga-Nya. Menangislah karena takut kepada Alloh ‘Azza wa Jalla.

Rosululloh shollallohu ‘alahi wa sallam bersabda:

لَا يَلِجُ النَّارَ رَجُلٌ بَكَى مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ

“Tidaklah masuk neraka orang yang menangis karena takut kepada Alloh.” (HR. Tirmidzi dishohihkan oleh al-Albani, al-Misykah 3828)

Dalam eBook ini akan dijelaskan berbagai hal seputar tangisan, diantaranya mengapa bayi baru lahir menangis, menangis yang dilarang dan contoh-contoh tangisan yang disyariatkan agama, silahkan download dan disimak, semoga bermanfaat…

Download:
 Download PDF atau Download Word

Mereka Yang Merugi

Nama eBook: Mereka Yang Merugi
Penulis: Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal حفظه الله

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya, amma ba’du:

Kita tentu tidak ingin menjadi orang yang merugi. Merugi bisa jadi merugi di dunia atau merugi di akhirat. Namun kerugian paling parah adalah ketika kita merasakan kerugian di akhirat kelak. 

Siapa saja yang termasuk merugi? bagaimana agar tidak termasuk hamba yang merugi, ini adalah penjelasan dari surat Al-‘Ashr ayat 1-3, isi bahasannya sebagai berikut:

Mukadimah
Sudah Cukup dengan Surah Al-‘Ashr
Allah Bersumpah dengan Al-‘Ashr
Manusia yang Selamat
Tingkatan manusia sampai tingkatan “perfect”
1. Mereka yang memiliki iman
2. Mereka yang beramal saleh
3. Mereka yang saling menasihati dalam kebenaran
4. Mereka yang saling menasihati dalam kesabaran
Sukses pada diri dan orang lain
Dua Catatan Faedah
Baca pos ini lebih lanjut

Tafsir Surat Al-Falaq

Nama Ebook: Tafsir Surat Al-Falaq (Waktu Subuh)
Penulis : Syaikh Dr. Amin bin Abdullah asy-Syaqawi

Allah عزّوجلّ berfirman:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

١. قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ

٢. مِن شَرِّ مَا خَلَقَ

٣. وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ

٤. وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ

٥. وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Dengan menyebut Nama Allah Yang Mahapemurah lagi Mahapenyayang

  1. Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh,
  2. dari kejahatan makhluk-Nya,
  3. dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
  4. dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,
  5. dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”. (QS. Al-Falaq/113:1-5)

Surat al-Falaq dan Surat an-Naas keduanya dikenal dengan  Al-Mu’awwidzat, yang dibaca untuk mengobati penyakit karena sihir, dengki dan ‘ain. Bersama surat al-Ikhlas, keduanya (al-Falaq dan an-Naas) rutin dibaca oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika akan tidur dan mengusapkan tangan yang ditiupnya keseluruh tubuh, mari kita amalkan dan semoga kita terlindung dari seluruh kejahatan makhluk-Nya, amin..

Download:
Download CHM atau Download ZIPatau Download PDF atau Download Word

Tafsir Juz Amma

الحمد الله وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، أما بعد

Alhamdulillah dengan rasa syukur pada kesempatan ini kami menshare eBook tafsir juz 30 yang dikenal sebagai juz ‘Amma oleh Al-Imam Al-Hafidz Imaduddin Abul Fida Ismail ibnul Khatib Abu Hafs Umar ibnu Katsir.

Karena kelebihan kitab tafsir yang dikarang oleh seorang mufassir dan muhaddits ini, maka ia menjadi kitab tafsir yang banyak dirujuk oleh kaum muslimin, tafsir ini lebih selamat dari segi aqidah, lebih selamat dari hadits-hadits dhaif dan kisah israiliyat, beliau menafsirkan al-Qur’an dengan al-Qur’an dan atau hadits dan atsar-atsar para sahabat dan para tabi’in dan ulama setelahnya.

Kitab ini mulai surat An-Naba’ sampai surat An-Naas, di-compile dalam eBook format CHM oleh Abu Ahmad Sidokare, dengan ukuran kurang dari 2 Mb, selamat membaca dan semoga kita semua dianugerahi oleh Allah Tabaraka wa Ta’ala ilmu yang bermanfaat, amin…

Download:
Download CHMmirrorDownload CHMmirrorDownload CHMatau Download ZIP