Imam Syafi’i dan Sufi

Nama eBook: Aliran Sufi Diingkari Imam Syafi’i Rahimahullah
Penyusun: Ustadz Abu Minhal, Lc

Pengantar:

الحمد لله رب العالمين. وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله :وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين، أَمَّا بَعْدُ:

Negeri kita Indonesia dan umumnya Asia Tenggara, umat Islam umumnya menisbatkan diri kepada madzhab Syafi’i, namun kebanyaknnya adalah sekedar pengakuan saja. Sebagian yang lain membuat pernyataan “Aku bermadzhab Syâfi’i dalam fiqih, asy’ari dalam aqidah, sufi dalam akhlak”, padahal imam Syafi’i -semoga Allah merahmatinya dan menempatkannya di surga yang tinggi- mengingkari dua penggalan terakhir , karena madzhab beliau adalah Ahlus Sunnah  dalam Aqidah, Fikih dan Akhlak.

Dilam muka ini kami kutipkan pengingkaran beliau terhadap aliran sufi yang dikutip oleh para ulama bermadzhab Syafi’i yang menulis biografi beliau, diantaranya:

أَسَاسُ التَّصَوَّفِ الْكَسَلُ

“Asas tasawuf adalah kemalasan” [al-Hilyah karya Abu Nu’aim al-Ashbahâni 9/136-137].

Beliau juga mencela mereka dengan berkata:

لاَ يَكُوْنُ الصُّوْفِيُّ صُوْفِياًّ حَـتَّى يَكُوْنُ فِيْهِ أَرْبَعُ خِصَالٍ : كَسُولٌ أَكُوْلٌ شَؤُوْمٌ كثَيْرُ الْفُضُولِ

“Seseorang tidak akan menjadi Sufi (tulen) kecuali setelah empat perkara ada padanya: sangat malas, banyak makan, sangat pesimis, dan banyak melakukan hal yang tidak perlu”. (Manâqibu asy-Syâfi’i karya al-Baihaqi 2/207).

Imam al-Baihaqi asy-Syafi’i rahimahullah dengan sanadnya meriwayatkan dari Yûnus bin ‘Abdil A’lâ rahimahullah , ia berkata, “Aku mendengar (Imam) Syâfi’i rahimahullah menyatakan:

لَوْ أَنَّ رَجُلاً تَـصَوَّفَ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ لَمْ يَأْتِ عَلَيْهِ الظُّهْرُ إِلاَّ وَجَدْتَـهُ أَحْمَقَ

“Kalau ada orang menjadi Sufi di pagi hari, maka tidaklah datang waktu Zhuhur kecuali orang tersebut akan engkau jumpai menjadi manusia yang dungu”. [Manâqib Syâfi’i karya Imam al-Baihaqi 2/207]

Demikianlah diantara perkataan beliau rahimahullah, semoga kita umat Islam tidak terperdaya dengan masuknya berbagai hal kedalam tubuh umat Islam -padahal ia bukan dari Islam-, kepada Allah-lah kita berlindung dan kepadanyalah kita berserah diri…

Download:
 Download PDF atau Download Word

Menyadari Hakekat Ajaran Sufi

Nama eBook: Sudah Saatnya Menyadari Hakekat Ajaran Sufi
Penulis: Abdullah bin Taslim al-Buthoni, MA خفظه الله

Pengantar:

Alhamdulillah, kemudian shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad صلى الله عليه وسلم, keluarga dan sahabatnya dan yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat.

Istilah “sufi” atau “tasawwuf” tentu sangat dikenal di kalangan kita, terlebih lagi di kalangan masyarakat kebanyakan. Istilah ini sangat diagungkan dan selalu diidentikkan dengan kewalian, kezuhudan dan kesucian jiwa. Bahkan mayoritas masyarakat beranggapan bahwa seseorang tidak akan bisa mencapai hakikat takwa tanpa melalui jalan tasawwuf. Opini ini diperkuat dengan melihat penampilan lahir yang selalu ditampakkan oleh orang-orang yang mengaku sebagai ahli tasawwuf, berupa pakaian lusuh dan usang, biji-bijian tasbih yang selalu melekat di tangan, dan bibir yang senantiasa komat-kamit melafazhkan dzikir. Semua ini semakin menambah keyakinan bahwasanya merekalah orang-orang yang benar-benar telah mencapai derajat wali (kekasih) Allâh Ta’ala.

Tapi benarkah demikian?! sepantasnyalah kita menilai sesuatu dalam agama ini dengan al-Qur’an, Sunnah dan bagaimana para sahabat memahami dan menjalankan keduanya, dari pokok tersebut kita akan dapat melihat apakah tashawwuf datang dari Islam atau ajaran yang menyimpang…simaklah bahasannya dalam eBook ini.

Download:
Sudah Saatnya Menyadari Hakekat Ajaran Sufi

Download CHM atau Download ZIPmirrorDownload CHM atau Download ZIP

Imam Syafi’i VS Ahlu Bathil

Nama eBook: Imam Syafi’i VS Ahlul Bathil
Penulis: Ustadz Abu Ubaidah Yusuf as-Sidawi حفظه الله

Pengantar:

Alhamdulillah, segala puji bagi Rabb semesta alam, kemudian shalawat dan salam bagi Rasulullah  صلى الله عليه وسلم, keluarganya, sahabatnya dan yang mengikuti mereka hingga suatu hari yang pasti, amma ba’du:

Tak diragukan lagi bahwa ulama adalah pewaris para nabi, Salah satu dereten Ulama yang mulia adalah Imam Syafi’i رحمه الله, Imam pembela sunnah, sang pembela hadits, yang konsisten mengikuti al-Qur’an dan as-Sunnah serta menentang para pelaku kebatilan dari golongan ahlu ahwa dan ahlu bid’ah, kami kutipkan dilaman ini:

Imam Syafi’i VS Syi’ah

Imam Syafi’i memperingatkan keras kepada kita akan kejelekan Syiah. Beliau رحمه الله menyebut mereka dengan kelompok yang paling jelek. Beliau juga mengatakan:

لَـمْ أَرَ أَحَدًا مِنْ أَصْحَابِ الأَهْوَاءِ أَشْهَدَ بِالزُّوْرِ مِنَ الرَّافِضَةِ

“Saya tidak mendapati seorang pun dari pengekor hawa nafsu yang lebih pendusta daripada kaum Rafidhah.”

Baca pos ini lebih lanjut

Imam Syafi’i VS Syair

Sebagai kelanjutan dari serial Mengenal Aqidah Imam Syafi’i Lebih Dekat pada pembahasan kali ini kita angkat topik “Celaan Imam Syafi’i رحمه الله terhadap orang yang mengutamakan lantunan syair-syair zuhud dari membaca dan memahami Al-Qur’an”

Pada zaman sekarang banyak sekali bentuk metode ibadah yang dibuat-buat oleh orang-orang yang ingin mencari keuntungan duniawi. Tanpa memperhatikan tentang kaidah-kaidah yang diterangkan oleh syariat. Bahkan sesuatu yang maksiat dijadikan ibadah.

قال الإمام الشافعي رحمه الله تعالى : تركت بالعراق شيئا يقال له : “التغيير” أحدثته الزنادقة يصدون الناس عن القرآن

Berkata Imam Syafi’i رحمه الله, “Aku tinggalkan sesuatu di Baghdad yang disebut “At Tahgbiir“, hal tersebut dilakukan orang-orang zindiq untuk melalaikan manusia dari Al-Qur’an.” [1]

Menurut para ulama “At-Tahgbiir” adalah berzikir atau melantunkan sya’ir-sya’ir zuhud dengan suara merdu, hal ini kebiasaan orang-orang sufi.[2]

Ditanah air banyak kita dapatkan hal-hal seperti ini, kadang-kadang dalam membaca Al-Qur’an atau salawat didendangkan dengan irama-irama nyanyi dangdut atau yang seumpanya. Waktunya kadang-kadang sebelum adzan atau setelah adzan. Bahkan ada sebuah acara yang yang mereka sebut dubaan atau terbangan, disitu mereka melantunkan syair-syair yang di iringi gendang-gendang, isi syair-syiar tersebut kadang-kadang dicampuri kesyirikan, mereka berkumpul untuk melakukannya setelah shalat Isya’ sampai larut malam. Mereka menganggap hal tersebut sebuah ibadah yang utama untuk dilakukan. Pesertanya biasanya kebanyakan orang-orang yang sering kali tidak shalat, kalaupun shalat tidak pernah berjamaah.

Baca pos ini lebih lanjut

SUFI dalam Pandangan Islam

Nama eBook: SUFI dalam Pandangan Islam
Penyusun: Penerbit Darul Qosim

Pengantar:

Telah kami posting sebelumnya sebuah eBook dengan judul Hakikat Tasawuf, sebagaimana kami sebutkan bahwa “Sufi, Tasawuf atau Suluk” adalah istilah yang sangat dikenal di Negara kita begitu pula dunia Islam lainnya. e-book ini akan melengkapi ebook sebelumnya mengungkap ajaran SUFI dalam pandangan syariat.

Semoga eBook ini bermanfaat bagi kita, dan menjadikan kita waspada terhadap berbagai penyimpangan mengatasnamakan Islam…

Download:
SUFI dalam Pandangan Islam atau ZIP file

Tulisan Terkait:
Hakikat Tasawuf
Tiga landasan Utama Manhaj Salaf

Hakikat Tasawuf

Nama ebook: Hakikat Tasawuf
Penulis: Ustadz Abdullah Taslim Lc, MA

Pengantar:

“Sufi, Tasawuf atau Suluk” adalah istilah yang sangat dikenal di Negara kita begitu pula dunia Islam lainnya. Penampilan lahiriah penganut paham ini sungguh mendapat simpati banyak orang, bahkan disebagian daerah mereka inilah yang dianggap wali, disebagian tempat disebut dengan Kholifah. Pertanyaannya apakah sufi atau ajaran tasawuf ini berasal dari Islam yang dibawa Rasulullah صلی الله عليه وسلم, mari kita simak bersama…

Download ebook: Hakikat Tasawuf
Baca pos ini lebih lanjut