Ulbah bin Zaid: Kedermawanan sang Fakir

Al-lmam Ibnu Katsir rahimahullah dalam kitab Kitab al-Bidayah wa Nihayah menceritakan seorang sahabat bernama Ulbah bin Zaid al-Haritsi radhiyallahu ‘anhu.

Ketika itu, musim panceklik sedang melanda Madinah. Ekonomi kaum muslimin sedang sulit. Musim panas sedang berada di puncaknya. Angin musim itu juga membawa hawa panas, debu-debu beterbangan mengotori atap-atap dan halaman rumah penduduk kota Madinah, kulit serasa diiris, mata perih seperti diteteskan air cuka pada luka.

Pada kondisi yang demikian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyampaikan seruan Jihad ke daerah Tabuk, Beliau mengajak para dermawan untuk menginfakkan harta mereka demi keberangkatan pasukan prihatin ini, dalam sejarah dikenal dengan Jaisyul ‘Usroh.

Para munafiqin gelisah dengan perjalanan jauh di musim itu. Mereka selalu mengatakan: “Seharusnya keberangkatan tidak musim panas ini”; adapun kaum muslimin seperti yang saksikan sahabat Ulbah, ia melihat kesibukan yang dilakukan kaum muslimin untuk persiapan jihad ke Tabuk. la melihat kaum muslimin dari seluruh pelosok negeri tinggal dan menetap di tanah kelahirannya, yaitu Madinah, untuk menunggu hari keberangkatan mereka berjihad.

Para sahabat seperti Abu bakar, Umar, Abdurrahman, Abbas, Thalhah, Sa’ad bin Ubadah, Muhammad bin Maslamah dan para sahabat lainnya radhiyallahu ‘anhum baik yang kaya maupun sedikit harta berlomba-lomba menginfakkan hartanya untuk jihad tersebut.

Adupun Ulbah bin Zaid al-Haritsi radhiyallahu ‘anhu adalah orang yang miskin tak memiliki apapun, melihat kaum muslimin berinfak dan bersiap menuju jihad, pulanglah Ulbah radhiyallahu ‘anhu membawa semua kesedihannya. Ketika senja sudah menutupi bumi, dan malam pun telah larut, Ulbah belum bisa memejamkan matanya sekejap pun. Yang dapat ia lakukan adalah berbolak-balik ke kiri dan ke kanan di atas tikar tidurnya, apa yang dapat dia infakkan untuk jihad, karena dalam perang ini Rasulullah tidak membawa pasukan yang tidak memiliki kenderaan, ia menangis….mengadu kepada Allah dan bersedekah…

Apakah yang disedekahkan oleh Ulbah radhiyallahu ‘anhu, padahal ia tidak memiliki harta, bahkan Rasulullah di shubuh hari berkata kepadanya, “Bergembiralah Ulbah. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh sedekahmu malam dini hari tadi telah ditetapkan sebagai sedekah yang diterima.”, silahkan baca eBook-nya….

Download:
Download CHM atau Download ZIP atau Download PDF atau Download Word

Tafsir Surat Al-Insyirah

Nama Ebook: Tafsir Surat Al-Insyirah (Alam Nasyrah)
Penulis : Syaikh Dr. Amin bin Abdullah Asy-Syaqawi

Allah عزّوجلّ berfirman:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

١. أَلَـمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ

٢. وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ

٣. الَّذِي أَنقَضَ ظَهْرَكَ

٤. وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ

٥. فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً Baca pos ini lebih lanjut

Putra-Putri Rasulullah

الحمد لله رب العالمين، والعاقبة للمتقين، والصلاة والسلام على إمام المرسلين، نبينامحمد، وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد

Rasulullah صلى الله عليه وسلم memilik tiga orang putra yaitu:

  1. Al-Qasim, dilahirkan di Makkah sebelum Muhammad diangkat menjadi Nabi. Al-Qasim meninggal di Mekah pada usia dua tahun. Namun menurut Qatadah, Al-Qasim meninggal ketika ia  sudah bisa berjalan.
  2. Abdullah, dinamakan juga dengan at-Thayyib (yang baik) dan at-Thahir (yang suci) karena ia dilahirkan sesudah Islam.
  3. Ibrahim, dilahirkan dan wafat di Madinah tahun sepuluh hijriah pada usia tujuh belas atau delapan belas bulan.

Adapun Putri-putri Rasulullah صلى الله عليه وسلم ialah:

  1. Zainab, menikah dengan Abu Al-Ash bin Rabi’ bin Abdul Uzza bin Abdul Syams sepupu Zainab, karena ibunya adalah Hala binti Khuwailid (saudara dari Khadijah binti Khuwailid). Zainab mempunyai anak bernama Ali yang meninggal waktu kecil dan Umamah yang digendong oleh Nabi صلى الله عليه وسلم waktu shalat.
  2. Ruqayyah, menikah dengan Ustman bin Affan. Meninggal di pangkuan Ustman. Ruqayyah memiliki seorang putra yang bernama Abdullah sehingga Ustman dipanggil dengan kunyah Abu Abdullah.
  3. Ummu Kultsum, Ustman lalu menikahi Ummu Kultsum (adik Ruqayyah) yang juga meninggal di pangkuannya.
  4. Fatimah, menikah dengan Ali bin Abi Thalib. Dari pernikahan tersebut Fatimah melahirkan Hasan, Husain, Muhassin yang meninggal waktu kecil, Ummu Kultsum yang menikah dengan Umar bin Khattab, dan Zainab yang menikah dengan Abdullah bin Ja’far bin Abi Thalib.

Demikianlah nama-nama dari anak Rasulullah صلى الله عليه وسلم, kemudian dalam eBook ini akan dijelaskan lebih lanjut biografi putri-putri Rasulullah, selamat membaca…

Download:
 Download CHM atau Download ZIP atauDownload PDF atau Download Word

Nama, Kun-yah dan Nasab Rasulullah

الحمد لله رب العالمين، والعاقبة للمتقين، والصلاة والسلام على إمام المرسلين، نبينامحمد، وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد:

Kata orang ‘Tak kenal maka tak sayang’, mungkin itulah gambaran kebanyakan kita, sehingga pembicaraan tentang nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan sunnahnya seakan asing dan sesuatu yang tidak penting, namun sesuatu yang bukan dari sunnahnya malah marak dan dibela-belain, padahal kecintaan kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bagi seorang muslim haruslah diatas kecintaannya terhadap seluruh makhluk dengan mengagungkan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menjalankan sunnah (agama) yang dibawanya secara totalitas.

Dikesempatan yang mulia ini kami bawakan eBook yang menjelaskan nama, kun-yah, nasab dan sejarah penamaan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nama beliau Muhammad dan Ahmad telah populer diantara kita, nama beliau yang lain sebagimana beliau sabdakan:

إِنَّ لِي أَسْمَاءً : أَنَا مُحَمَّدٌ، وَأَنَا أَحْمَدُ، وَأَنَا الْمَاحِي الَّذِي أَمْحُو الْكُفْرَ، وَأَنَا الْحَاشِرُ الَّذِي أَحْشُرُ النَّاسَ عَلَى قَدَمِي، وَأَنَا الْعَاقِبُ

“Aku memiliki beberapa nama: Muhammad, Ahmad, Al Mahi (penghapus) karena denganku Allah menghapus kekufuran, Al Hasyir karena manusia di kumpulkan di atas telapak kakiku, dan Al ‘Aqib.” (HR. Bukhari 4896, Muslim 2354) Baca pos ini lebih lanjut

Wajibnya Mengikuti Rasulullah

Nama eBook: Wajibnya Ittiba’ Kepada Rasûlullâh صلى الله عليه وسلم Sebagai Perwujudan Syahadatain
Penulis: Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas حفظه الله

Pengantar:

Kita bersyukur kepada Allâh Ta’âla atas segala nikmat yang telah dikaruniakan kepada kita. Nikmat yang Allâh Ta’âla karuniakan kepada kita sangat banyak dan tidak dapat kita hitung, shalawat dan salam teruntuk nabi kita Muhammad صلى الله عليه وسلم, keluarga dan sahabatnya amma ba’du:

Setiap orang yang meyakini Islam sebagai agamanya, pada hakikatnya telah menyatakan persaksian dan pengakuannya dengan dua kalimat syahadat:

أشهد أن لا إله الله إلا الله وأشهد أن محمد رسول الله

Aku bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allâh, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allâh.

Syahadat لا إله الله إلا الله ialah persaksian hanya Allah سبحانه و تعالى saja yang berhak diibadahi dengan benar tanpa menyekutukannya dengan apa dan siapapaun, dan inilah hakikat diciptakannya manusia:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Baca pos ini lebih lanjut

Alangkah Mulianya Akhlak Nabi

Nama eBook: Alangkah Mulianya Akhlak Nabi صلى الله عليه وسلم
Penulis: Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad al-Badr خفظه الله

Pengantar:

Bagi siapa yang mengharap rahmat Allah عزّوجلّ dan surganya yang kekal maka tidak ada pilihan lain baginya kecuali menjadikan nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم sebagai teladan:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-Ahzab/33: 21)

Baca pos ini lebih lanjut

Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah

Nama eBook: Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah صلي الله عليه وسلم
Penulis: Syaikh Shafiyyur Rahman Mubarakfury رحمه الله

Pengantar:

Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad صلي الله عليه وسلم, kepada keluarganya, sahabatnya dan yang mengikuti mereka hingga akhir zaman. Amma ba’du.

Dibulan Ramadhan yang penuh berkah ini kami ketengahkan kapada pembaca salah satu buku yang membahas Sirah Rasulullah صلي الله عليه وسلم, yaitu buku: Ar-Rahiqul-Makhtum, karya: Syekh Shafiyur­ Rahman Mubarakfury. Kitab ini berhasil mendapatkan juara pertama pada lomba penulisan sirah yang diadakan oleh Rabithah ‘Alam Islamy, pada tahun 1397 H. Baca pos ini lebih lanjut

Tiga Landasan Utama

Nama ebook: Tiga Landasan Utama
Penulis: Syaikh al-Imam Muhammad bin Abdul Wahab رحمه الله
Format File: chm, ukuran file: 66,4 kb , download disini

Pengantar:

Kemurnian Aqidah dengan mengenal sumbernya yang murni adalah Syarat Mutlak dari diterimanya Ibadah oleh Allah. Berikut ini adalah tulisan Seorang Imam Pembaharu Islam ‘Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab’ dalam Tiga Masalah Utama yang menjadi landasan Agama ini.

Diawal tulisan beliau berkata:
Saudaraku,
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada anda.
Ketahuilah, bahwa wajib bagi kita untuk mendalami empat masalah, yaitu:

  1. Ilmu, yaitu mengenal Allah, mengenal Nabi-Nya dan mengenal agama Islam berdasarkan dalil-dalilnya.
  2. Amal, yaitu menerapkan ilmu ini.
  3. Da’wah, yaitu mengajak orang lain kepada ilmu ini.
  4. Sabar, yaitu tabah dan teguh dalam mengahadapi segala rintangan dalam menuntut ilmu, mengamalkan dan berdakwah kepadanya.

Baca pos ini lebih lanjut